Home sweet home

Tips persiapan renovasi rumah

Kami membeli rumah ini bulan Mei 2015. Salah satu perumahan di BSD sedang membangun cluster baru di dalamnya. Namun rumahnya belum bisa segera kami tempati karena masih dalam tahap pembangunan sampai bulan November 2016.

Dengan pertimbangan lokasi yang strategis; dekat dengan stasiun kereta api dan lebih dekat dengan kantor saya, lingkungan yang asri, dekat dengan pusat kuliner dan pasar, kami memutuskan untuk mengambil rumah disini.

Sebelum kami menempati rumah ini, kami melakukan renovasi. Dalam proses persiapan sampai pelaksanaan dan pasca-renovasi, kami mendapatkan pengalaman-pengalaman berharga (paling tidak buat kami hehehe). Maka, disini saya mau merangkum tips persiapan renovasi rumah ala-ala suami dan saya:

  1. Tentukan tema bangunan dan interior;
  2. Survei desain, harga material, jasa arsitek, kontraktor, serta pengawas;
  3. Sesuaikan budget yang ada dengan kebutuhan renovasi yang paling urgent dan waktu yang dimiliki;
  4. Menggambar gambar kerja denah, tampak, potongan, detail dan lain-lain dari bagian rumah yang akan direnovasi;
  5. Menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) sesuai gambar kerja; dan
  6. Komunikasi secara jelas dan menyeluruh.

Untuk detailnya, berikut adalah penjelasan disertai contoh kasus yang saya dan suami alami.

  1. Sepakati tema desain bangunan dan interior antara suami istri ketika masih dalam tahap perencanaan.
    Shabby Chic Decor Ideas  #shabbychic
    Sumber: pinterest

    Perbedaan style pasti terjadi, perlu belajar kompromi dan mengalah ketika keinginan yang satu memang lebih masuk akal untuk dibangun. Ketika saya dan suami sedang merencanakan tema desain, saya sempat menawarkan gaya interior shabby chic namun yang tidak terlalu girly, sedangkan suami menawarkan gaya minimalis karena pengaruh desain dari Jepang, tempat beliau kuliah. Kami berdua sama-sama tidak sepakat dengan desain yang ditawarkan, shabby chic sulit perawatan karena banyak pernak pernik dan elemen bangunan yang detail. Sedangkan saya tidak setuju minimalis ala Jepang karena tidak terkesan hommy dan cenderung dingin.

  2. Survei desain bangunan dan interior oleh masing-masing dan saling bertukar pikiran mengenai desain yang ditawarkan. Kami hunting berbagai referensi desain bangunan dan interior, walaupun HANYA melalui instagram dan berkunjung ke IKEA (ga lupa membawa pulang semua seri katalognya. Prinsipnya ga pake susah surveinya 😂). Akhirnya kami sepakat dengan gaya scandinaviandengan sentuhan elemen kayu untuk membuat rumah terasa hommy, hangat, dan Indonesia bangettt. Gaya ini kami berdua sukai karena mengandung unsur minimalis, yang artinya tidak sulit dibersihkan, memiliki nuansa natural di dalam rumah, dan tidak lekang dimakan waktu. Horeee!Displaying IMG_9746.PNG
  3. Survei harga. Suami dan saya survei beberapa hal terkait harga untuk renovasi bangunan: harga jasa kontraktor/pemborong (sudah termasuk tukang dan material), harga jasa arsitek, dan harga pengawas bangunan. Sedangkan untuk desain interior kami melakukan survei harga jasa desain interior dan kontraktor interior mulai dari jasa desain sampai installment. Kami melakukan survei harga melalui kunjungan ke Pameran Indo Build Tech yang diselenggarakan di ICE BSD, bertanya-tanya ke kontraktor yang sedang merenovasi rumah di komplek kami, dan mencari informasi ke teman-teman kami yang memiliki jasa yang kami butuhkan.

    img
    Sumber: http://www.indobuildtech.com/About-IndoBuildTech/Gallery.aspx
  4. Renovasi rumah cenderung terjadi penambahan biaya, jadi sangat penting juga untuk survei setiap harga penambahan material atau pekerjaan diluar perencanaan awal supaya di belakangnya tidak tercengang dengan biaya-biaya tambahan itu.
  5. Selaraskan antara keinginan merenovasi dengan budget. Merenovasi rumah biasanya membutuhkan budget yang cukup besar. Total budget akhir bisa melonjak 50-100% dari perhitungan awal karena ternyata banyak spek material yang ingin di-upgrade, kondisi bangunan eksisting harus dimodifikasi, setelah melihat-lihat foto interior rumah eh ternyata kepingin ditambah elemen ini itu (kalo ini saya bangeet), ganti cat, dan lain-lain. Sehingga memang harus bisa mengerem dan realistis dalam mewujudkan banyak keinginan.
  6. Sesuaikan budget yang ada dengan kebutuhan yang paling urgent. Sepengalaman kami, besaran biaya ditentukan dari banyak faktor, antara lain luas bangunan yang akan direnovasi, lokasi bangunan, dan kualitas materialnya. Kisaran biaya renovasi per meter2 adalah 1-2 juta rupiah dengan spesifikasi bahan bangunan standar, dan 2-3 juta rupiah dengan spesifikasi bahan bangunan level menengah ke atas. Selain budget, urgensi waktu juga menentukan bagian rumah mana yang akan direnovasi terlebih dahulu dan bisa “belakangan”. Jangan sampai karena waktunya mepet, kualitas bangunan turun. Ini bisa membuat kerepotan di kemudian hari.
  7. Menggambar desain denah, tampak, potongan, detail bangunan, dll yang akan direnovasi. Kami menggunakan jasa arsitek untuk pekerjaan ini. Walaupun saya sekolah Teknik Arsitektur selama 4 tahun, saya tidak pede mendesain rumah sendiri karena saya belum pernah terjun langsung di dunia arsitektur. Jadi, urusan ini saya serahkan kepada teman saya yang bekerja sebagai freelance arsitek yang rumahnya dekat sekali dengan rumah kami!

    Displaying 2017-02-25-PHOTO-00000017.jpg
    Gambar denah lampu
  8. Mulai menghitung Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk desain bangunan yang diinginkan. Ini termasuk juga pekerjaan arsitek, selain menggambar gambar kerja. Dari gambar kerja akan terlihat perkiraan total biaya renovasi. Dari sinilah kami memilah dan memilih bagian rumah mana saja yang bisa dikerjakan terlebih dahulu (apabila bertahap), atau bisa dikerjakan sekaligus.
  9. Kami memilih sendiri beberapa material karena ingin mendapatkan look & feel yang kami inginkan. Kami memilih keramik lantai, keramik dinding, aksesoris kamar mandi (keran, shower, pegangan kamar mandi, gantungan baju), wastafel, dan kloset. Semua biaya ini kami kurangi dari RAB yang sudah disusun karena kami membelinya sendiri.
  10. Berkomunikasi dan berdiskusi dengan jelas dan menyeluruh. Ada 5 pihak yang terlibat dalam renovasi rumah kami, yaitu arsitek, pengawas, kontraktor, tukang, dan kami sendiri. Komunikasi intensif dengan berbagai pihak ini sangat penting apalagi saya dan suami adalah pekerja kantoran yang tidak bisa mengawasi proses pekerjaan setiap hari. Disini peran pengawas menjadi sangat penting. Pengawas berfungsi sebagai perantara mata, telinga, dan mulut antara kami dan kontraktor. Bahkan kami membuat WA Group untuk renovasi rumah ini.

Maaf saya tidak bisa mempost foto-foto rumah untuk menjaga privasi 🙂 Semoga tips persiapan renovasi rumah ala-ala kami bisa bermanfaat yaa dan renovasinya lancaaaarrr tidak kurang suatu apapun. Aamiin..

2 thoughts on “Tips persiapan renovasi rumah

    1. Temanya kita bikin-bikin sendiri, yaitu minimalis & natural. Banyak pakai elemen natural yang simple supaya homy dan mudah dibersihkan.

      Like

Leave a comment